type='text/javascript'/>

Rabu, 17 Agustus 2011

Banjar Angseri


     Pada zaman kerajaan Bali atau Cutag Marga, waktu dimana Anak Agung Gede Marga berkuasa, dikirimlah utusan atau hulu balang dari Puri Marga sebanyak 11 orang. Dikarenakan daerah pegunungan sering terganggu keamanannya, maka daerah tersebut pun ditinjau. Para utusan mengamankan daerah tersebut atas perintah raja. Untuk menjaga daerah tersebut, maka dibuatlah pos-pos penjagaan antara lain: Banjar Juet, Banjar Pegulingan, Banjar Sema, dan Karang Peninjauan. Setelah beberapa lama, jumlah penduduk semakin banyak Lalu diadakanlah musyawarah dari masing-masing banjar untuk ke tempat yang lebih aman dan indah yang dalam bahasa Bali disebut ASRI. <!-- more -->Namun seiring hilir mudiknya pengaruh dialek, ASRI pun berganti menjadi ANGSERI sampai dengan sekarang. 

     Kondisi dusun Angseri dan Angseri Kelod juga tidak jauh beda, dusun yang menjadi satu dalam kawasan satu desa pakraman, yakni desa pakraman Angseri memiliki perekonomian menengah ke bawah. Sebagian besar penduduknya bekerja sebgai petani, peternak, pedagang dan pengusaha. Hasil-hasil pertaniannya seperti sayuran buncis, kol, sawi, cabe, seledri, tomat, labu siam dan kacang ercis. Selama ini keadaan kesehatan masyarakat dusun Angseri cukup baik, masyarakatnya jarang menderita penyakit keras, hanya demam, pusing, batuk dan penyakit umumnya, namun ada beberapa yang menderita epilepsi karena faktor kondisi Angseri yang dingin. Untuk pengobatan, biasanya penduduk dusun Angseri pergi ke puskesmas Baturiti dengan jaminan Askes atau JKBM (Jaminan Kesehatan BaliMandara) karena di dusun Tegeh tidak terdapat fasilitas kesehatan maupun tenaga medis. Sebagian besar penduduk dusun Tegeh lulusan SD, walaupun para generasi mudanya sekarang telah menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Untuk masalah aliran listrik telah dijangkau ke pelosok dusun ini sehingga penerangan, begitu juga dengan fasilitas air untuk MCK, karena terdapat sumber mata air, jadi masyarakatnya sebulan hanya membayar sebesar Rp 3.000,00 hanya untuk membayar perawatan pipa dan beban aliran air. LPD sebagai wadah keuangan desa pakraman di kawasan Angseri tidak mendapatkan perhatian yang serius dari masyarakatnya, namun masyarakatnya cenderung memanfaatkan Koperasi Sari Nadi, yang satu - satu koperasi yang ada di dusun Angseri sebagai wadah lembaga keuangan yang menyediakan jasa simpan maupun pinjam modal dengan jaminan yang sesuai. Di daerah desa pakraman Angseri terdapat objek wisata seperti air panas alam, Hutan Bambu dan beberapa Pura Suci seperti Pura Puncak Tinggah. Untuk objek budaya ada sanggar Joged Bumbung.

1 komentar:

kapan jalan di desa angseri di perbaiki?sedangkan desa angseri merupakan desa wisata ........ saya sekaligus penduduk desa angseri .sya banyak ditanya oleh teman-teman saya kenapa jalan desa angseri rusak padahal disana desa wisata????????

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More